BLOGGER TEMPLATES - TWITTER BACKGROUNDS »

Rabu, 28 Juli 2010

Alunan Hati (part 23) ENDING

Besok adalah hari terakhir liburan sekolah. Malam ini Shilla berbaring ditempat tidurnya. mengingat semua kejadian yang telah terjadi selama liburan. mungkin liburan kali ini bukanlah liburan terbaik Shilla.dia kehilangan Riko! cinta pertamanya. dan sampai kapan pun, Shilla tidak mungkin begitu saja melupakan Riko begitu saja.. meskipun Shilla sudah mengikhlaskan kepergian Riko, terkadang shilla masih masih merasa sangat menyesal. menyesal karna ia sempat salah paham dengan Riko dan ify. kalau saja dari dulu Shilla tahu hubungan Riko dan Ify hanya sebatas saudara tiri, mungkin akan lebih banyak waktu untuk Shilla menghabiskan hari-harinya bersama Riko. Tapi.. semua sudah berlalu dan tidak mungkin bisa terulang kembali. jadi.. penyelasan sama sekali tidak ada artinya. jangan menjadikan suatu kesalahan sebagai sebuah penyesalan, tapi jadikanlah sebagai pelajaran. Shilla harus melanjutkan hidupnya meski tanpa kehadiran Riko.

~Menunggu sesuatu yang sangat menyebalkan bagiku saat ku harus bersabar dan trus bersabar~

tiba-tiba handphone shilla berdering. Shilla meraih benda tersebut dan terlihat nama Rio dilayar HPnya

-halo?-

-hai Shill-

-ada apa yo? tumben malem-malem nelfon?-

-hmm..enggak.. gpp kok-

-?????- shilla gak ngerti maksud Rio

-shill? gue ganggu ya?-

-eh? enggak kok.. gue lagi tidur-tiduran aja-

-oh-

-lo kenapa sih yo? gak jelas deh-

-hehe gak tahu nih-

-ih, tuh kan.. lo ada perlu apa nelfon gue?-

-gue.. gue cuma mau denger suara lo aja shill-

-tadi kan udah ketemu..-

-oh iya ya.. lupa.. hehe-

-ish dasar pikun-

-shill?-

-hmm??-

-besok ada acara gak?-

-dari tadi cuma mau nanya itu doang?-

-i..i..iya haha-

-gak ada.. kenapa yo?-

-owh.. besok jam tujuh malem dateng ke cafe d'crunch ya? gue mau nunjukin sesuatu buat lo-

-hmm.. oke deh-

-thank's-


******

keesokan harinya

"vin, kita mau kemana sih?"

"ke cafe d'crunch.. katanya Rio punya kejutan buat kita" jawab Alvin sambil terus menyetir mobilnya

"kejutan? kejutan apa?"

"aku juga belum tau tuh via sayang..."

"ih, apa coba pake sayang-sayangan? gombal banget sih"

"hahaha tapi kamu seneng kan??" goda Alvin. Sementara sivia tersenyum malu-malu.

TUNGGU!! sivia sama Alvin kok.. emang mereka udah jadian ya? OKE! biar lebih jelas, kita liat kejadian beberapa hari yang lalu..

#flash back#


"elo vin.." entah apa yang mendorong sivia untuk berkata seperti itu dan sivia menyesal dengan perkataannya barusan

"GUE?" Alvin kaget sekaligus senang mendengarnya

"eh.. maksud gue.." sivia jadi salah tingkah sendiri, Sivia menunduk sambil memainkan jari-jarinya "sorry vin. gu.. gue sayang sama lo, lebih dari sekedar sahabat. maaf kalo gue lancang bilang kayak gini.. tapi gue gak bisa bohongin diri gue terus. lo selalu bisa ngerti gue, lo selalu perhatian sama gue, lo selau ada buat gue.. tapi gue bisa terima kok kalo emang lo gak ada feel sama gue.. dan gue harap lo persahabatan kita gak hancur setelah kejadian ini. gue gak mau lo jauhin gue vin" sivia masih menunduk. Sivia tidak berani menatap Alvin, malu. Sementara Alvin terus memperhatikan Sivia lalu menggeser tubuhnya mendekat ke Sivia kemudian menggenggam tangan Sivia. Alvin bisa merasakan tangan Sivia tak sehangat biasanya *grogi kali yaaaa*

"via.. gue gak akan jauhin lo.. gak akan pernah vi.. gue gak bakal kuat kalau harus jauh dari lo" Alvin menghela nafas "gue malu sama diri gue sendiri vi.. gue gak bisa jujur kayak lo, padahal gue ini.. laki-laki" Alvin tersenyum kecut "gue seneng lo bisa jujur tentang perasaan lo, gue seneng banget karna.. karna ternyata.. cinta gue gak bertepuk sebelah tangan" jelas Alvin. Sivia tersentak mendengar kalimat yang terakhir diucapkan Alvin, Sivia mengangkat kepalanya.menatap Alvin penuh harap

"Alvin.. lo.." ucap sivia lirih

"iya vi.. gue sayang lo" Alvin memeluk sivia dan membelai rambutnya. Sivia tak bisa menahan air mata bahagianya

"makasih vin.."


#flash back end#

************

Shilla melangkahkan kakinya masuk kedalam sebuah kafe mencari sosok Rio. Namun Shilla tak menemukan Rio. mungkin Rio masih dijalan, batin Shilla.

"maaf, mbak Shilla ya?" tanya seorang pelayan cafe

"iya" jawab Shilla sambil tersenyum

"silakan duduk di meja yang disana" pelayan itu menunjuk ke sebuah meja persegi. ternyata disana sudah ada Alvin dan Sivia.

"Hey.. kalian ngapain disini?" tanya shilla

"gue sama via disuruh Rio dateng kesini.. lo juga disuruh rio kesini Shill?" Shilla mengangguk lalu duduk. maksud Rio apa sih?

"Selamat malam semua" ucap seseorang menggunakan mic diatas panggung kecil yang ada dikafe tersebut.

"Rio?" kata Alvin, Shilla dan Sivia saling berpandangan. kemudian kembali melihat kearah Rio.

"disini saya akan mempersembahkan sebuah lagu.. untuk seorang gadis yang sangat saya cintai" seluruh pengunjung memberikan tepuk tangan, menunggu persembahan Rio. Rio mulai melantunkan Sebuah lagu..

"saat beranjak dewasa...

kurasakan getar cinta..

gejolak jiwa yang terus..

datang..

menyelimuti, menghampiri,

kehidupanku.." pengunjung kafe kembali memberi tepuk tangan untuk suara lembut dan penghayatan Rio.

"mungkn ini cinta pertamaku..

kan ku habiskan masa hidupku bersamanya..

dan kuyakin ini cinta yang terakhirku..

kan bahagiakan dia..

bersama diriku.." *cinta pertama cipt. Gilang Idol* Rio mengakhiri lagunya. dan mulai mengatakan sesuatu....

"lagu tadi saya persembahkan untuk gadis cantik yang selalu menghampiri mimpi dan mewarnai setiap detik hidupku.. Dia adalah matahari bagiku.. Gadis itu... dia duduk disana, memakai gaun hijau toska.. Shilla" Shilla tersentak kaget namanya disebut-sebut. kini Semua orang sedang memandangnya, Alvin dan Sivia tersenyum.

"Shilla.. selama ini aku menyembunyikan perasaanku, tapi malam ini.. sudah kuluapkan semua isi hatiku tentang kamu.. dan aku mau menjaga kamu selamanya.. aku sayang kamu" Rio berjalan menghampiri Shilla, mengajak Shilla berdiri. menggenggam erat tangan Shilla

"
Do you wanna be my priencess?" untuk kedua kalinya shilla kaget. jantungnya berdetak kencang tak beraturan. Rio menatapnya dalam.

"Shill? tolong jawab pertanyaan aku" Shilla mengangguk pelan.

"yes, I wanna be your priencess.." ucap Shilla pelan, tapi cukup jelas

"makasih shilla" Rio memeluk Shilla dan tepukan tangan para pengunjung kembali meramaikan kafe tersebut


THE END

0 komentar: