BLOGGER TEMPLATES - TWITTER BACKGROUNDS »

Kamis, 01 Juli 2010

Alunan Hati (part 14)

"rumahnya mana ya?? uda gelap nih" kata Rio

"Rumah siapa yo?" tanya Shilla

"rumah pengurus bumi perkemahan ini" Rio dan Shilla masih sibuk mencari rumah yang dimaksud. sampai akhirnya mereka berdiri didepan sebuah rumah yang amat sangat sederhana dipinggir danau.

"kayaknya ini rumahnya deh" ucap Rio sambil sekali-kali melihat petunjuk yang diberikan Alvin lewat sms

"kayaknya sih gitu.." tambah Shilla sambil manggut-manggut

"catnya coklat muda, berdiri sendiri dipinggir danau.. hmm.. ini rumahnya! gue yakin, gak ada rumah lagi selain ini" Rio pun segera mendekati pintu rumah tersebut, Shilla mengikuti Rio dibelakang.

tok tok tok, Rio mengetuk pintu

"permisii..." tak lama kemudian pintu pun dibuka. tak disangka, ternyata pengurus bumi perkemahan itu tidak seperti bayangan Rio dan Shilla. bayangan mereka seorang pengurus bumi perkemahan itu seseorang yang sudah tua atau seseorang yang berbadan tinggi, besar dan mempunyai wajah sangar. Namun seluruh pikiran tersebut sirna setelah Rio dan Shilla melihat seorang pengurus bumi perkemahan yang satu ini. Seorang pemuda, Wajahnya terlihat sangat ramah dan bersahabat. Dan sepertinya orang yang berhadapan dengan mereka ini, seumuran dengan Rio dan Shilla.

"maaf, ada perlu apa?" tanya orang itu sambil tersenyum

"emm.. gue sama temen gue ketinggalan BUS sekolah kami" jelas Rio

"teman kami baru akan menjemput kami besok pagi" sambung Shilla

"owh.. kalau gitu.. kalian bermalam disini aja" tawar orang tersebut

"wah, thanks banget ya" Rio menjabat tangan orang itu

"ayo, silakan masuk.. maaf rumah ini mungkin terlalu sederhana untuk kalian.. tapi rumah ini aman dan nyaman kok" ucap pemuda itu

"ah, gpp kok.. oh ya, nama lo siapa?" tanya Rio

"aku lintar.. kamu siapa?" tanya pemuda itu yang ternyata adalah Lintar

"gue Rio, ini temen gue.. Shilla" Rio memperkenalkan dirinya dan Shilla. Lintar hanya tersenyum. lalu Lintar menunjukan sebuah ruangan

"ini kamar satu-satunya yang ada dirumah ini. kalo kata aku Shillanya aja yang tidur didalam. Rio sama aku diruang depan" jelas Lintar

"owh.. iya.. tapi sekarang gue mau bantuin Shilla beres-beres dulu boleh kan?" balas Rio

"ya udah.. aku tinggal ya" Lintar pun meninggalkan mereka berdua


******

"yo, gue takut tidur disini" Shilla memperhatikan setiap sudut ruangan itu. didalamnya hanya ada sebuah kasur sederhana dan sebuah kursi yang terbuat dari kayu. Sebuah lampu bercahaya kuning sedikit menerangi kamar tersebut.

"gapapa kok Shill, daripada lo tidur diluar.. lo bisa sakit" kata Rio kemudian tersenyum

"Lo disini dulu aja ya.. temenin gue sampe gue ngantuk" pinta Shilla. Rio mengangguk dan tersenyum (lagi).
Shilla duduk diatas kasur dan Rio menarik kursi satu-satunya yang ada mendekat kekasur.

"hmm.. Rio gue boleh minta sesuatu gak?" Rio menaikkan sebelah alisnya

"Lo mau apa Shill?" tanya Rio

"nyanyi dong yo.. gue lagi pengen denger suara lo" pinta Shilla

"Oke.." jawab Rio Lalu Shilla tiduran dikasur, tubuhnya miring menghadap Rio *ngerti kan? hehe* Rio mulai menyanyikan sebuah lagu..

"mungkin ini memang jalan takdirku..
mengagumi tanpa di cintai..
tak mengapa bagiku asal kau pun bahagia..
dengan hidupmu, dengan hidupmu..
"
Rio terus bernyanyi dan Shilla semakin menikmati lembut suara Rio.

"telah lama kupendam perasaan itu..
menunggu hatimu menyambut diriku..
tak mengapa bagiku cintaimu pun adalah..
bahagia untukku, bahagia untukku..
" ~Andai lo tahu maksud dari lirik lagu ini adalah isi hati gue buat lo Shill..~ batin Rio

"ku ingin kau tahu diriku di sini menanti dirimu..
meski ku tunggu hingga ujung waktuku..
dan berharap rasa ini kan abadi untuk selamanya..
" ~Gue mau lo lupain Riko Shill.. please buka hati lo buat gue~

"dan ijinkan aku memeluk dirimu kali ini saja..
tuk ucapkan selamat tinggal untuk selamanya..
dan biarkan rasa ini bahagia untuk sekejab saja..
" Ternyata Shilla sudah terlelap dan telah sampai di alam mimpi.

"gue sayang lo Shill.." ucap Rio pelan sambil perlahan membelai rambut Shilla.

"have a nice dream my Princes.." Lalu Rio menyelimuti tubuh Rio dengan jaket miliknya. kemudian Rio keluar dari ruangan tersebut, membiarkan Shilla menikmati mimpinya.

*****

"gue gak nyangka Rio suka shilla?" ucap Sivia sambil tiduran diranjangnya, menatap langit-langit kamarnya

#Flash back#

"HAH? Rio suka sama shilla?" Alvin terdiam. bingung harus bagaimana.

"vin, jawab dong! selama ini lo kan selalu jujur sama gue! Sekarang please lo jawab yang jujur" pinta Sivia

"iya vi, Rio suka sama Shilla" Alvin menghela nafas. Sivia diam tak percaya, karna selama ini sivia hanya tahu kalau Rio dan Shilla hanya sebatas teman.

"sejak kapan vin? sejak kapan Rio suka sama Shilla?" tanya Sivia (lagi)

"sejak pertama kali Rio liat Shilla. waktu kita MOS dulu"

"hah??" Sivia tak menyangka. itu artinya hampir dua tahun ini Rio memendam persaannya. menahan cemburu saat Riko mendekati Shilla.

"Lo bisa jaga rahasia ini kan vi? gue tahu lo bisa dipercaya"

#Flash back end#

"Rio.. Rio.. lo pengecut banget sih! sumpah, tahan banget lo selama ini medem perasaan lo sama Shilla. ternyata Akting lo lebih bagus daripada gue sama Alvin"


Udahan dulu yaa?? ehehe :D
Udah jelas! ternyata Rio emang Suka sama Shilla!! wah wah.. kira-kira Shilla nyadar gak ya kalo Rio suka sama Dia?

0 komentar: