BLOGGER TEMPLATES - TWITTER BACKGROUNDS »

Sabtu, 10 Juli 2010

Alunan Hati (part 20)

"kamu mau kan ngasih aku kesempatan? sekalii.. aja" Shilla menghela nafas panjang

"ng.. iya kak.. aku.. aku mau kasih kakak kesempatan" sebenarnya hati Shilla sungguh sangat ragu. tapi entah apa yang mendorongnya untuk bilang iya. 'maafin gue Rio..' ucap Shilla dalam hati. tiga detik kemudian Shilla tersadar, kenapa gue harus gak enak sama Rio? kenapa gue merasa bersalah sama Rio?

"makasih banget Shilla.." Riko tertawa bahagia. Shilla tersenyum paksa

"iya kak.." jawab Shilla seadanya

"oke.. hari ini kita jalan-jalan.. kamu mau kan?" Shilla mengangguk sambil terus mempertahankan senyum palsunya

Namun dari kejauhan seseorang memperhatikan mereka. melihat dengan tatapan penuh amarah, tatapan penuh penyesalan, tatapan penuh kesedihan, tatapan yang sangat miris.


*******

Sedari tadi Alvin sedang bingung mencari-cari novel pesanan Sivia di toko buku. Tadi Alvin bilang kepada Sivia ingin pergi ke toko buku untuk mencari buku-buku tentang basket. Dan Sivia ingin ikut Alvin, Sivia ingin mencari novel. tetapi Alvin melarangnya, karna kaki Sivia masih terlihat mengenaskan *maap kalo lebay* jadi Alvin menawarkan jasa agar dia saja yang mencarikan Novel untuk Sivia.

"Aduhh mana sih?? Chronicles of narnia?" Alvin masih muter-muter mencari buku yang dimaksud. Sivia sudah mengingatkan Alvin kalau buku itu sudah langka, karna bukan termasuk buku baru. the chronicles of narnia merupakan novel fantasi karangan C.S lewis yang terdiri dari 7 seri dan dua diantaranya sudah difilmkan, yang pertama adalah The lion, the witch and the wardrobe dan yang kedua adalah prince caspian kemudian yang ketiga The voyage of the dawn treader masih coming soon.

Sebenarnya Narnia adalah novel anak-anak, tetapi Sivia sangat menyukainya, aku juga suka banget lhooo *gak ada yang nanya*. Sivia baru mempunyai 5 seri novel tersebut, artinya masih kurang dua. akhirnya Alvin memutuskan untuk bertanya pada karyawan ditoko buku tersebut.

"mbak, novel Narnia ada dimana ya? masih ada gak?" tanya Alvin

"Serinya yang mana mas?"


"owh.. biar saya yang ambilin, mas tunggu dikasir aja" Alvin menuju kasir dan tak lama kemudian mbak-mbak tadi datang dengan membawa dua buah buku.

"ini mas bukunya"

"makasih ya mbak.." setelah Alvin membayar, Alvin keluar dari toko buku tersebut. Lalu Alvin melihat seseorang, itu... seperti Gabriel!! alvin menyipitkan matanya kearah orang tersebut yang berada didalam sebuah tempat makan dan.. ya! itu memang Gabriel!! Alvin yakin. tapi.. cewek yang lagi sama Gabriel siapa ya? kayak kenal deh.. Alvin mencoba mengingat-ngingat.

"Nova?" gumam Alvin. Dia sering melihat Nova kalau sedang latihan basket atau pertandingan. "kok jalan sama Gabriel? jangan-jangan.. Sivia!! gue harus kasih tau Sivia"

********

Rio benar-benar tidak bersemangat hari ini. sudah pukul setengah delapan malam, tetapi sedari tadi Rio hanya mngurung diri dikamarnya. hari ini sungguh terasa bagai kiamat bagi Rio *maap lebay lagi* setelah melihat adegan yang menyayat hati tadi siang. BETUUUUUULLL (?) Rio melihat semuanya! Rio melihat saat Shilla memberi kesempatan untuk Riko. Rio liaaaaaattt!!! pasti sangat sulit untuknya.

Rencananya tadi Rio ingin mengajak Shilla muter-muter jakarta. tapi Rio malah melihat Shilla dan Riko ditaman kompleks perumahan Shilla. hmm... ceritanya Rio lagi patah hati toh..

Lalu Rio mengambil gitarnya, keluar kebalkon kamarnya dan duduk dikursi yang ada disana. memandang langit, bermain musik sambil bernyanyi adalah hal yang dilakukan Rio saat hatinya gundah, sedih dan berantakan. seperti saat ini.

Langit... lo pasti ketawa liat keterpurukan gue sekarang..

silakan.. tertawalah.. karna gue emang pantas untuk ditertawakan..

gue adalah laki-laki terbodoh*hanya FIKSI belaka* yang pernah terlahir..

gue udah menyia-nyiakan semua waktu berharga yang tuhan kasih buat gue..

harusnya gue bisa lebih memberi perhatian lebih buat dia..

Shilla..

ternyata gue sama sekali gak ada artinya dihati lo..

gue terlalu percaya diri waktu gue kira.. lo juga menyimpan harapan sama gue..

gue salah.. salah besar Rio!!


Rio mulai memetik gitarnya...

"tak akan pernah sirna..

bayang tentang dirimu..

mengharap kau kembali..

ke dalam pelukan.."
gue a
kan selalu merindukan saat-saat bersama lo Shill..

"hanya sisakan perih..

luka yang semakin dalam..

sampai kapan ku harus tangisi ..

rindu yang tak terbalas.."
kenapa lo gak bisa ngerasain betapa sayangnya gue sama lo?

"masih adakah cinta untukku..

walau hanya untuk kau kenang..

andai harus kehilanganmu..

kan ku bawa hatimu ke dalam jiwaku.."
sampai kapan pun.. elo tetap akan ada dihati gue princess..

"kemana cinta ini..

akan ku persembahkan..

bila kesetiaanku..

hanyalah bagimu kekasihku.."
kenapa lo sangat sulit untuk gue raih?


"luka dalam dada..

semakin terasa pilu..

adakah kesempatan..

untuk memiliki.."
gue harap suatu saat lo bisa membalas rasa sayang gue buat lo Shilla..

baiklah teman-temanku sekalian.. kita biarkan Rio menenangkan dirinya dulu..

*******

"thank's ya vin.." Sivia senang karna sudah memegang 2 buah novel yang telah lama dicarinya

"hmm.. sama-sama" jawab Alvin

"akhirnya koleksi Novel Narnia gue lengkap juga haha"

"berkat gue"

"iyeee kodok.. makasih lagi"

"Hehe.. vi, tadi gue liat kak Iel lho.."

"haaa? masa sih? dia bilang ke gue mau ngurusin kuliah"

"hmm.. mungkin gue salah liat" padahal Alvin sangat yakin kalau yang tadi diliatnya itu Gabriel dan Nova. tapi.. Alvin tidak tega kalau Sivia nantinya jadi sedih atau kecewa. maka dari itu Alvin memutuskan untuk mencari tahu fakta sebenarnya. Antara Gabriel dan Nova.


********


"Shill, ma
kasih untuk hari ini.." ucap Riko setelah melepas helmnya saat mengantar Shilla pulang.

"iya kak.. sama-sama.." Shilla tersenyum, namun kali ini tidak terpaksa. senyumannya tulus. Riko membalas senyum Shilla dan membelai rambut kekasihnya.

"ya udah.. aku pulang dulu.. aku sayang kamu" ucap Riko lalu memakai helmnya, tapi belum sempat Helm itu mendarat dikepala Riko, Shilla menahan tangan Riko.

"aku juga sayang kamu" kalimat itu terlontar begitu saja dari mulut Shilla. Riko tersenyum, lalu mengecup kening Shilla yang masih berdiri disamping motor Riko

"kak.. aku percaya sama kakak.."

"aku gak akan merusak kepercayaan kamu Shill.." Riko mengenakan helmnya. namun Shilla menahannya lagi, Riko menurunkan kembali tangannya.

"kenapa Shill??" tanya Riko heran, kini Shilla malah menggenggam tangannya. wajah Shilla terlihat cemas

"aku.. gak mau kamu pergi.." entah mengapa perasaan Shilla sangat tidak tenang

"Shilla.. besok kan kita bisa ketemu lagi.. tolong izinin aku pulang yaa" Riko perlahan melepas genggaman tangan Shilla. "kamu tenang aja ya.. kalo udah sampe rumah, aku kabarin kamu" Shilla diam, perasaannya benar-benar tak enak.

"iya kak.." Shilla mengangguk lemah. Riko tersenyum kemudian memakai helmnya dan pergi dari hadapan Shilla yang masih terlihat cemas


******

Shilla berbaring ditempat tidurnya, menatap langit-langit kamarnya. kenapa perasaan gue gak enak banget ya? ya Allah.. mudah-mudahan gak tejadi hal-hal buruk. batin Shilla. Lalu handphone Shilla bergetar menandakan sebuah pesan masuk. Shilla mengambil benda tersebut dimeja kecil samping tempat tidurnya. Shilla membuka pesan itu.

From: kak Riko
Shill, aku udah dirumah..

To: kak Riko
Owh, Alhamdulillah.. aku takut kakak kenapa-napa..

From: kak Riko
aku gak kenapa-kenapa kok Shill.. sekarang kamu tidur ya..
good Night dear, sweet dream :)

To: kak Riko
Syukurlah.. iya kak, Night too :))

Setelah menerima sms bahwa Riko sudah dirumah. Akhirnya Shilla memejamkan matanya dan tertidur..


*****

Pukul setengah empat pagi..

~sering kali kumelihat kau curi-curi pandang ke arah diriku...~ Suara itu membuat Shilla terbangun dari tidurnya. Shilla meraba-raba bawah bantalnya mencari handphonenya.

-halo?- ucap Shilla malas

-Shill, sorry ganggu.. sekarang gue ada didepan rumah lo- Shilla kaget dan matanya segera terbuka lalu Shilla bangun dari tidurnya

-ngapain? lo siapa?-

-penting Shill.. gue Ify.. cepetan keluar Shill-

-hmm.. bentar- dengan malas Shilla keluar kamar dan membukakan pintu rumahnya. diluar ada Ify dan.. Debo?

"Shill, please ikut kita sekarang" kata Debo tiba-tiba sambil menarik tangan Shilla

"eh eh, bentar-bentar.. lo berdua tau gak sih ini jam berapa?" Shilla agak kesal dengan ulah kedua temannya itu

"aduh shill, gue tau.. tapi lo harus ikut gue sama Debo.. penting.. please..." Ify memohon, matanya merah, seperti habis menangis sepanjang malam. Shilla tampak berfikir, akhirnya mengangguk ragu-ragu

"bentar ya, gue ganti baju dulu.. kalian tunggu didalem aja"


*****

Shilla masih bingung.. Sebenernya maksud Ify sama Debo apa sih? kok gue dibawa ke... rumah sakit? siapa yang sakit? terus.. kok jenguknya subuh-subuh begini? tanya Shilla dalam hati. kemudian Debo dan Ify menghentikan langkahnya didepan sebuah ruangan ICU. Dan yang lebih mengherankan lagi.. ternyata disana sudah banyak orang. Ada ibunya Ify.. Rio? Sivia? Alvin? dan.. Ozy? ngapain mereka semua disini? dan wajah mereka semua terlihat sedih. saat Shilla datang, semua yang ada disana menatap Shilla dengan tatapan tegang.

"Fy, maksud lo apa sih bawa gue kesini?" tanya Shilla. Ify tidak menjawab, matanya penuh duka. Lalu Ify menarik tangan Shilla, menuju pintu ruang ICU.

"Liat kedalam ruangan ini Shill.." pinta Ify. Shilla mengintip lewat kaca kecil yang ada dipintu tersebut. Shilla memperhatikan isi ruangan tersebut. disana ada seorang laki-laki sedang berbaring, keadaannya sangat menyedihkan. kedua tangan dan kakinya penuh perban. Shilla sangat iba melihat keadaan laki-laki itu, namun Shilla masih tidak mengerti kenapa Ify menunjukan ini semua kepadanya.

"Fy, itu.. siapa?" tanya Shilla lirih. mata Ify mulai berkaca-kaca

"Kak Riko.."

0 komentar: