BLOGGER TEMPLATES - TWITTER BACKGROUNDS »

Minggu, 11 Juli 2010

Alunan Hati (part21)

"Liat kedalam ruangan ini Shill.." pinta Ify. Shilla mengintip lewat kaca kecil yang ada dipintu tersebut. Shilla memperhatikan isi ruangan tersebut. disana ada seorang laki-laki sedang berbaring, keadaannya sangat menyedihkan. kedua tangan dan kakinya penuh perban. Shilla sangat iba melihat keadaan laki-laki itu, namun Shilla masih tidak mengerti kenapa Ify menunjukan ini semua kepadanya.

"Fy, itu.. siapa?" tanya Shilla lirih. mata Ify mulai berkaca-kaca

"Kak Riko.." ucap Ify pelan tapi cukup jelas. Shilla tersenyum kecut

"maksud lo apa sih fy? gak usah bercanda deh! gak lucu!" semua yang ada disana memperhatikan Shilla dan Ify. Rio menghampiri mereka.

"Shill, Ify serius.. dia gak bohong" kata Rio lalu Shilla menengok cepat ke arah Riodengan tatapan sangar (?)

"yo, tapi ini gak mungkin! semalem kak Riko sms gue, katanya dia uda nyampe dirumah dan dia gak kenapa-kenapa.. pasti yang didalem ruangan itu bukan kak Riko! iya kan?" Shilla terus

"tapi semalem kak Riko gak pulang Shill.." kata Ify mulai terisak

"gue sama Debo yang nemuin kak Riko dijalan" sambung Ozy tiba-tiba. pandangan Shilla pun beralih ke Ozy

"kak Riko adalah korban tabrak lari" jelas Ozy

"bohong!"

"enggak Shilla.." tambah Debo

#flash back#

Malam ini Ozy dan Debo baru pulang dari suatu acara, tiba-tiba..

"Zy, liat tuh.. ada apa ya rame-rame?" tunjuk debo ke arah kerumunan dipinggir jalan. Ozy yang sedang menyetir mobilnya pun melihat kearah yang di tunjuk Debo

"hmm.. gak tau, kesana yuk" Ozy menghentikan mobilnya dipinggir jalan lalu Ozy dan Debo menghampiri kerumunan itu

"misi donk misi.." Ozy dan Debo berusaha mencari apa sedang dilihat orang-orang. lalu akhirnya mereka sampai pada barisan terdepan *uda kya mw perang aja*. disana ada seseorang penuh dengan bercak darah, tergeletak begitu saja. semua orang yang ada disana memandangnya dengan tatapan kasihan. dan ada seorang bapak-bapak didekat korban, sepertinya sedang memeriksa denyut nadi sang korban

"Astaghfirullah.. serem banget zy" Debo bergidik ngeri

"kayak kenal.." gumam Ozy

"eh, iya zy.. itu.." Debo dan Ozy saling berpandangan

"kak Riko" ucap Ozy dan Debo kompak

"denyut nadinya masih jalan.." kata bapak-bapak tadi

"pak, itu temen saya pak.." ucap Debo

"oh, temennya korban tabrak lari dan harus cepet-cepet dibawa kerumah sakit dek"

"iya pak.. pake mobil saya aja, tolong bantu masukinnya pak"

#Flash back end#

"lo pasti bohong sama gue zy!! iya kan?"Shilla benar-benar masih tidak percaya. Ozy diam., tertunduk lemas. tidak tahu lagi harus berbuat apa agar Shilla percaya

"semalem kak Riko sms gue dan dia bilang dia baik-baik aja.. Dia bilang dia udah sampe dirumahnya!" shilla cepat-cepat mencari handphonenya didalam tasnya

“gue bisa nunjukin sms dari kak Riko” Shilla memeriksa inboxnya, tapi Shilla tidak menemukan sms dari Riko, Shilla ingat betul kalau dia belum menghapusnya. tapi Pesan itu lenyap begitu saja. Tangan Shilla lemas, handphonenya pun terlepas dari genggamannya dan jatuh. Ify mengambil handphone Shilla

“mana Shill? Mana buktinya? MANA? Hah?” Ify mendorong bahu Shilla. Debo menarik Ify dari Shilla.

"tolong tahan emosi lo Shill.." ucap Debo

Sementara Shilla hanya tertunduk lesu, air matanya mulai mengalir. Rio menepuk-nepuk pundak Shilla, menenangkan gadis itu

“nak Shilla, teman-teman kamu gak bohong.. Riko gak pernah pulang semalam” kata mama Ify tiba-tiba. Shilla

“tante.. Shilla mau liat kak Riko.. boleh Shilla masuk ke ruangan itu?”

“Shill, lo yakin?” Tanya Rio. Shilla mengangguk

“boleh nak.. tapi dokter belum mengizinkan orang masuk. Kondisi Riko masih kritis” kata mama Ify lirih

“Shill, duduk dulu yuk” ajak Rio. Shilla menurut

“yo, kenapa gue yang paling terakhir tau?” Rio diam

“jawab yo..”

“...” Rio bingung harus berkata apa *sebenernya penulis yg bingung*

Rio.. kenapa lo gak jawab? Kalian semua udah disini dari semalem kan?”

“Shill, jangan desak Rio kayak gitu..”

“via, apa lo bilang? Gue desak Rio? Gue Cuma mau tau kenapa gue yang dikasih tau paling akhir?” ucap Shilla lirih

“jangan salahin Rio, Shill..” samber Ozy

“tadinya Rio udah mau jemput lo” sambung Alvin

“gue yang larang Rio jemput lo”

“elo fy? Tapi..”

“gue juga..”

“Debo?”

“gue juga larang Rio..”

“Ozy??” *Si Shilla lagi ngabsen yak? -_-*

“kita semua gak mau bikin lo panik Shill..” kata Sivia. Shilla tertunduk.


"kita semua tau gimana perasaan lo sama kak Riko.." jelas Ify

“maafin gue yo” ucap Shilla

********

Seorang berpakaian putih keluar dari ruang ICU. mama Ify segera menghampiri dokter itu, diikuti yang lain.

“dok, gimana keadaan anak saya?” tanya mama Ify

“maaf.. kondisi anak ibu semakin memburuk, detak jantungnya semakin melemah.. tapi kami akan terus mencoba sebisa kami” ucap dokter itu sambil berusaha tersenyum. Mama Ify mulai menangis dan Ify memeluk sang mama, berusaha menabahkan hati mamanya

“dokter, boleh kami lihat kondisi kak Riko?” kata Shilla

“ya. Silakan nak.. tapi yang masuk ganti-gantian ya” ucap dokter

“makasih dok..”

“sama-sama.. kalau begitu.. saya tinggal dulu..” Dokter itu pun pergi. Shilla segera masuk ke ruangan tersebut. Shilla sungguh tak tega melihat kondisi Riko saat ini, kondisinya benar-benar mengenaskan. tabung infus, selang oksigen dan alat bantu pernafasan *maap gatau namanya* memenuhi sekitar tubuh riko yang penuh balutan perban. Lalu Shilla duduk dikursi samping tempat tidur Riko

“kak.. ini aku, Shilla..” ucap Shilla lirih “kakak gak akan ninggalin aku kan kak? kamu harus kuat ya..” Shilla mulai menitikkan air mata kemudian ia menggenggam jari jemari Riko.

“aku yakin kakak bisa lewatin ini semua.." kata Shilla tersenyum tipis

"aku sayang banget sama kakak” tiba-tiba jari-jari Riko bergerak pelan.

“kak Riko?? kakak denger aku?” tangan Riko terus bergerak, awalnya pelan tapi lama-lama bukan hanya tangannya yang bergerak. seluruh tubuhnya bergerak, dan gerakannya semakin berontak, Shilla tercengang kaget.

“kak.. Astaghfirullah kak Riko!!" Shilla mulai panik

"ya Allah kak Riko.." ucap Ify yang tiba-tiba datang, diikuti oleh Debo dan Rio dibelakangnya.

"gu.. gue.. gue gak tau tiba-tiba kak Riko kejang-kejang.. gue ta.. takut.."kata Shilla terbata-bata dan tangisnya mulai menjadi-jadi

"Debo.. Tolong panggil dokter bo" perintah Rio dan Debo segera keluar dari ruang ICU, memanggil dokter.

"kak, kakak kenapa kak?" kata Ify sambil berusaha menenangkan Riko, tapi usahanya sangat sia-sia. tak lama kemudian dokter datang dengan beberapa susternya

"tolong kalian keluar dari ruangan ini" perintah dokter. Lalu Ify, Shillla, Rio dan Debo menurut.


Diluar ruangan, Semua menunggu Dokter dengan tenang. terkecuali Shilla. Gadis itu terus mondar-mandir sambil menggigiti bibirnya. Sedangkan mama Ify sedang membeli makanan untuk teman-teman Ify. kalau mama Ify ada dengan Shilla dkk, pasti beliau akan lebih panik dibanding Shilla.

"Shill, lo bisa tenang dikit gak sih?" tegur Ozy yang sudah kesal karna terus mondar-mandir didepannya. Shilla menggerutu kesal lalu akhirnya duduk disamping Sivia. tak lama kemudian Dokter keluar dari ruang ICU. Shilla dan Ify paling cepat menghampiri dokter tersebut.

"Gimana dok? kakak saya gak kenapa-kenapa kan dok?" ucap Ify tergesa-gesa. Dokter itu memegang pundak Ify dan Shilla

Lalu Sang dokter menggeleng lemah..

"maaf.. tapi kami sudah berusaha" ucap dokter dengan wajah kecewa

"maksud dokter apa dok?" Air mata Shilla mulai mengalir

"Riko telah kembali pada penciptanya" kata Dokter itu lagi. Shilla menggeleng cepat

"Dokter pasti bohong!!!" Shilla masuk keruang itu. dilihatnya Riko masih berbaring, namun senua alat bantunya sudah dilepas

"kak bangun kak!! kamu denger aku kan? kamu gak boleh ninggalin aku!" Shilla menggoyang-goyangkan tubuh Riko.

"Shill.. lo harus bisa terima ini" Rio menghampiri Shilla dan menariknya, menjauhinya dari jasad riko

"kak Riko pasti masih nafas. Dia masih kuat. dia gak pasti kuat yo!!" Shilla semakin terisak. Rio terus menarik Shilla, Dia tidak mau melihat Shilla semakin sedih kalau terus didepan jasad Riko

"Rio... please jang...." Shilla terjatuh dan tiba-tiba semua Gelap


Apa yang akan terjadi selanjutnyaaa??




0 komentar: