BLOGGER TEMPLATES - TWITTER BACKGROUNDS »

Selasa, 26 Oktober 2010

Because Just You ♥

I always mention your name when I pray ..


I always dream of you when I fell asleep ..


I always miss you when you're away ..


This love comes suddenly ..


Love has never had a reason ..


This Love never lost ..


This love that makes me smile and cry ..


This love that makes me survive ..


It is me, not she or another..


It is me, who would not be able to remove love just in seconds ..


It is me, who will continue to wait for love tirelessly ..


It is me, who always love and love you until my pulse was throbbing ..


gue Sivia.. Gue mau curhat sama kalian.. eemm, tentang kisah cinta gue yang mungkin gak akan happy ending.. kalo kalian suka cerita yang happy ending, sebaiknya jangan baca kisah ini (loh?) langsung aja deh..

Lo tau nggak? seberapa Bodohnya gue? Bodoh banget! kenapa? karna sudah Enam tahun lebih Gue berharap pada seseorang, Enam tahun lebih gue nunggu dia, tapi dia gak pernah sekalipun merespon gue.. gue sempat putus asa dan berjanji gak akan berharap lagi padanya. Tapi tiba-tiba dia datang dengan membawa sejuta harapan, namun semua harapan itu hanyalah harapan kosong..

Sejak kelas 5 SD gue udah jatuh cinta! Padahal saat itu gua gak ngerti sama sekali tentang cinta. Awalnya gue mengira itu hayalah sekedar cinta monyet. Cinta yang hanya sesaat, lalu pergi dan mudah dilupakan. Tapi sepertinya gue salah. Buktinya sampai sekarang gue belum bisa lupain ‘first love’ gue itu.

Rio. Dialah yang membuat hati gue membeku untuk menerima cinta lain. Rio lah cinta pertama gue, Rio yang selalu menghiasi mimpi gue setiap malam, Rio yang selalu ada dihati dan fikiran gue, Cuma Rio. Gue bersumpah demi apapun cuma Rio yang berhasil mengisi hati gue. Rio, Rio, Rio dan Rio.

Tapi sayangnya, Rio gak pernah merespon perasaan gue. Dia gak pernah atau gak akan mungkin dan gak akan pernah membalas seluruh rasa sayang dan cinta gue untuk dia. Bukankah penantian gue ini sia-sia?

Tiadakah ruang dihatimu untukku?

Yang mungkin bisa ‘tukku singgahi

Hanya sekedar penyejuk disaat ku layu..

Ku tlah menantimu ingga akhir rasa..

Haruskahku mati karenamu?

Terkubur dalam kesedihan sepanjang waktu..

Haruskah kurelakan hidupku?

Hanya demi cinta yang mungkin bisa membunuhku..

Hentikan denyut nadi jantungku..

Entah kau tau betapa suci hatiku

Untuk memilikimu..

Gue gak pernah tahu pasti kenapa dan sejak kapan gue suka sama Rio. padahal dia gak pernah melakukan sesuatu yang berarti buat gue. Gue sering mengingat-ingat, tapi hasilnya nihil.

Setelah kelulusan SD, gue pisah sama Rio. Gue gak satu SMP sama dia, Rio lanjutin sekolahnya diluar kota, diMadiun, jawa timur. jauh kan dari Jakarta? -.- jelas aja itu membuat gue sedih. gue belum sempet bilang 'suka' sama dia. Tpi gue berusaha mengabaikan semuanya, gue berusaha melupakan Rio, dan gue berusaha menghapus dia dari hati gue.

Enam tahun berlalu dan Enam tahun sudah gue lost contact sama Rio. gue gak pernah denger lagi kabar dia selama enam tahun ini. Gak jarang gue kangen Rio, sering kali gue mimpiin Rio, dan Rio masih disini, dihati gue. Meskipun sebenarnya gue gak tahu sama sekali dimana dia sekarang dan rupanya sudah seperti apa, tapi Rio tetap menjadi yang nomor satu dihati ini. entahlah, gue juga gak ngerti kenapa bisa begitu..

selama aku masih bernafas masih sanggup berjalan ku kan slalu memujamu

meski ku tak tahu lagi engkau ada di mana dengarkan aku ku merindukanmu..

Sekarang gue udah duduk dikelas sebelas SMA. Dan kebanyakan remaja seumuran gue sudah mengenal suatu hubungan yang biasa dikenal dengan kata 'pacaran' hampir semua temen-temen gue pernah pacaran. tapi gue enggak, gue belum pernah sekalipun pacaran. Eiiits, bukannya gue gak normal atau gak laku. kalian pasti tahu apa alesan gue, RIO. gue masih berharap Rio akan datang dan membalas seluruh cinta gue.

Ku percaya suatu hari nanti,

Aku akan merebut hatimu..

Walau harus menunggu sampai ku tak mampu,

Menunggumu lagi..

emm, padahal banyak lho yang deketin gue. hehe :P tapi sama sekali gak gue respon. hanya beberapa cowok yang 'agak' menarik perhatian gue. salah satunya ALVIN, anak kelas unggulan, ketua ekskul jurnalistik, dan.. menurut gue sih ganteng. tapi waktu Alvin nembak gue, entah kenapa gue sama sekali gak kaget dan gak deg-degan, biasa ajalah. bahkan gue nolak Alvin tanpa berfikir dahulu. untung Alvin orangnya sabar gitu deh, jadi dia terima aja kalo gue tolak. Lagi pula, Sahabat gue -Shilla tergila-gila banget sama si Alvin. karna gue bukanlah tipe orang 'temen makan temen' jadi gue ngalah aja..

Banyak Cinta yang datang mendekat,

Ku menolak..

Semua itu karna kucinta kau..

terus ada lagi.. Orangnya pinteeeer banget, kaleeeem banget, manissss banget, baiiiiik bangeeeet, perhatiaaaaan banget, mendekati 'perfect' lah pokoknya. Namanya kak GABRIEL, kelas XII-A IPA. gue deket banget sama dia , soalnya dia orangnya asik, gak macem-macem, bedalah dari cowok-cowok pada umumnya. kalo gue ngobrol sama dia nyambung, gue juga sering nanya pelajaran sama Kak Gabriel.

kalo gue boleh jujur, kak Gabriel satu-satunya cowok yang sempet mengalihkan pikiran gue dari RIO. kalo kak Gabriel nembak gue, mungkin gue bakal nerima dia. dari pada nunggu Rio yang GAK PASTI, mending ambil yang pasti-pasti aja.. setuju gak? setuju dooong... hehe :p

tapi.. nyatanya kak Gabriel gak pernah tuh nembak gue.. mungkin dia cuma anggep gue sahabat atau adiknya kali yaaa?? Gak masalah juga sih. kalo Kak Gabriel nembak gue ya syukur, pasti gue terima. kalo gak nembak, yaaa no problem deh. hehe

***

Hari ini sungguh melelahkan! hufft.. Tadi gue telat bangun, alhasil gue terlambat ke sekolah. terus dapet hukuman deh, disuruh lari 5 keliling lapangan. gila kaliii yaaa -.- udah gitu tadi ada pelajaran Penjaskes, lari lagi 7 keliling lapangan. parrraaaah, gempor gue hari ini. Akh! kalo uda pegel-pegel gini, males banget gue belajar. untung besok gak ada PR. gue buka facebook aja ahh :D udah hampir seminggu gue gak Log in Facebook. Gue duduk dimeja belajar, tapi yang gue pegang bukan buku melainkan laptop. haha

Weh? Ada 82 friend request? 74 notification? 43 new message? gilaa, gak salah? baru gue tinggal beberapa hari udah numpuk gini. pertama, gue liat notif. sial! kerjaan si Shilla, Cakka, Ozy, Acha, Nova nih. mereka ngobrol dikomentar foto. selanjutnya gue buka message. ternyata info-info dari grup. males ahh bacanya. yang terakhir gue liat friend request. gue perhatiin nama-namanya, foto profil orang-orang yang Add gue dan teman yang samanya ada berapa. Rata-rata gue gak kenal. beberapa temen SMP gue, langsung gue confirm.

TUNGGU! ada satu nama yang menarik perhatian gue! gue ngucek-ngucek mata gak percaya, beberapa kali gue baca namanya. MARIO STEVANO ADITYA! HAH? itu kan nama RIO! gak salah nih? Rio NgeAdd gue? OH MYGOD!! seketika itu gue jantung gue langsung berdebar-debar saking senangnya, gue jingkrak-jingkrakan ditempat tidur, joged-joged gak jelas, sampe sujud syukur segala! OKE, gue emang lebay! ssst, jangan bilang siapa-siapa ya :D hehe

Tanpa pikir panjang gue langsung confirm Rio. setelah itu gue asik liat-liat profil, wall dan foto-foto Rio. Riooo Manis bangeeet sih kamuuu hihi. eh, dia online gak ya? bentar.. gue liat daftar Chat. dan.. YES! Rio online.

Sivia Azizah: Hey :) Lo Rio temen SD gue ya?

kok gak dibales? Bales dong bales..

5 menit kemudian..

Mario Stevano: iya

akhirnya dibales juga hihi

Sivia Azizah: wah, gak nyangka bisa ketemu lagi. meskipun Cuma di FB sih.. hehe :D apa kabar yo?

Mario Stevano: baik

Kok dia gak nanya kabar gue sih? Ish padahal gue kangen banget. Jawabnya singkat-singkat pula.

Sivia Azizah: Sekarang lo sekolah dimana?

Mario Stevano: SMAN 01 Madiun. Lo?

Huaa Akhirnya Rio nanya tentang gue >.<>

Sivia Azizah: gue di SMAN 24 Jakarta Lo sekolah di Madiun?

Mario Stevano: iya. Tapi mulai besok gue sekolah dijakarta

Sivia Azizah: Oh ya? Wah, disekolah gue aja! *promosi hehe

Mario Stevano: Offline

Yaaah, kok Offline sih? Gue kan masih mau ngobrol banyak.. tapi gpp deh, yang penting sekarang gue tau kabar dia. Rinduku sudah sedikit terobati.. haha lebay

* *

Hari ini seperti biasa, sekolah. Gue berangkat bareng Shilla, naik Bus seperti hari-hari kemarin. Gak ada yang beda. Gue hanya berharap, hari ini adalah hari yang penuh kejutan. Kejutan yang menggembirakan tentunya.

Setelah sampai kelas, gue dan Shilla langsung disambut Acha dan Nova

“VIAA! SHILAA!” teriak Nova. Gue Cuma senyum, udah biasa Nova teriak-teriak gitu. Bisa dibilang itulah ritualnya setiap pagi.

“kebiasaan deh lo! Teriak-teriak mulu kerjaannya! Lama-lama budek nih kuping gue” Omel Shilla. Nova cengengesan

“vi, shill.. ada kabar bagus lho!” ucap Acha berbinar-binar

“kabar bagus apaan?” Tanya gue

“nanti Ada anak baru dikelas kita! Cowok! Ganteng!” kata Acha. Hah? Anak baru? Mungkin gak ya cowok itu……

“Hah? Yang bener? Tau dari mana lo cha?” Tanya Shilla semangat

“woy! Uda dapet Alvin juga lo! Pokoknya cowok yang ini buat gue!” protes Nova

“eh, gak bisa! Gue duluan yang liat dia” kata Acha tak mau kalah

“enak aja.. tadi gue yang liat tuh cowok duluan”

“pokonya gue! Titik!”

“Buat gue!”

“buat gue! Harus!”

“gue”

“gue”

“Stop stop stop.. biar adil cowok itu buat gue aja. Oke?” ucap gue

“wooooooo” Acha, Shilla dan Nova kompak menoyor kepala gue.

Bel masuk pun berbunyi, satu menit kemudian Bu Ira masuk kekelas dengan seorang anak laki-laki. Itu.. HAH? RIO! Gue teriak dalam hati. Senyum-senyum sendiri liat Rio.

“Via, lo gpp kan?” tegur Shilla sambil megang kening gue

“apaan sih lo. Gue gpp kali”

“lagian lo senyum-senyum sendiri gitu.. jadi ngeri gue”

“ah elo! Shill, cowok itu Rio!” kata gue

“Rio? Yang sering lo ceritain itu?” gue mengangguk cepat

“selamet ya vi”

“haa? Kok selamet?”

“iyalah~ akhirnya lo ketemu dia sekarang. Pasti lo kangen berat”

“tau aja lo shill.. haha”

“good luck ya vi, semoga dia menghargai penantian lo selama ini”

“Amiiin.. thx shillaaaa”

* *

Pulang sekolah

“hay Rio..” sapa gue. Rio hanya membalas dengan senyuman

“emm.. kemaren kok lo gak bilang kalo mau pindah sekolah ke sini?”

“gue pikir itu gak penting buat lo, jadi gue gak perlu bilang kan?”

“Oh, gitu ya?” Rio senyum

“vi, gue duluan ya?”

“i.. iya.. bye”

Hari-hari gue lebih berwarna sejak Rio kembali kehidup gue. Gue sangat amat senang dengan kehadirannya. Gue udah mulai akrab sama Rio. Dia gak dingin dan cuek seperti awal-awal. Gue jadi sering SMSan sama Rio, gue jadi sering ngobrol sama dia, pokoknya jadi deket. Tapi, Rio masih gak ngasih sinyal kalo dia ada feel ke gue. Akhirnya gue memilih untuk tidak banyak berharap lagi, gue udah capek. Gue mulai menjauh perlahan-lahan

Sampai tiba-tiba suatu hari dia ngirim pesan ke gue..

From: Rio

Via, maafin gue. Maaf karna selama ini gue punya banyak dosa sama lo. Gue sadar kok segala kesalahan gue. Gue tau lo udah kecewa dan gak percaya lagi sama gue. Gue sadar, emang gak gampang untuk mengembalikan kepercayaan orang. Maaf karna gue sering bikin lo sakit hati. Gue Nangis kalo mikirin semua salah gue sama lo. Terserah lo mau percaya atau nggak, Tapi itu kenyataannya. Makasih karna lo telah bersedia memberi warna dihidup gue. Gue gak tau lo masih sudi memberi warna untuk gue atau nggak. Kalo lo mau lupain gue, silahkan. Lo emang berhak ngelupain gue, dan gue emang pantes untuk dilupakan. Gue akan lega kalo lo mau maafin gue. Maaf karna gue baru minta maaf sekarang, maaf kalau selama ini lo merasa galau dan terganggu karna kesalahan-kesalahan gue. Makasih vi, lewat lo gue belajar satu pelajaran hidup. Semoga gue gak pernah mengulang kesalahan dan khilaf ini. Do’akan semoga gue bisa menjadi orang yang lebih baik dan selalu belajar untuk menjadi lebih baik.

Tanpa sadar pipi gue udah basah karna air mata. Rio.. maksud lo apa bilang kayak gitu? kenapa lo minta maaf ke gue sampai segitunya?

To: Rio

Gue gak ngerti kenapa tiba-tiba lo minta maaf sama gue. Karna seinget gue, lo gak pernah sekalipun bikin gue marah dan benci sama lo. Yang gue tau, lo selalu bikin gue tersenyum dan bahagia. Meskipun diawal-awal halaman Diary gue, gue pernah nulis ‘GUE BENCI RIO’ tapi saat itu gue gak tulis alasan gue benci sama lo. Dan sampai sekarang, gue masih gak inget kenapa gue bisa nulis seperti itu.

Gak pernah sekalipun terpikir untuk lupain lo. Gue Cuma gak mau terlalu banyak berharap, itu aja. Asal lo tau, mengenal lo adalah sebuah anugrah buat gue. Mulai sekarang, tolong Lupakan semua yang perlu dilupakan J oke?

Huufft.. gue gak yakin bisa gak berharap lagi sama Rio gitu aja. Akh! Daripada mikirin macem-macem, gue main ke dunia maya aja deh. Gue mengambil sahabat dan belahan jiwaku.. LAPTOP haha :p seperti biasa, gue buka facebook. Hal yang pertama gue lakukan difacebook adalah melihat-lihat isi wall Rio.

Alyssa saufika > Mario Stevano: hay kakak Rio :P (6 komentar)

Ini kan Ify? Anak kelas X-A? kok Ify kenal sama Rio? Karna penasaran, gue liat isi komentarnya

Mario Stevano: kenapa dde? Kangen ya sama kakak? Hehe :p

Alyssa saufika: hahah iyaa dah biar seneng weee :P kk lagi on dimana ka?

Mario Stevano: lagi on d hp dde.. kamu lagi diwarnet ya dde? alaah.. biar seneng apa biar seneng?? Wlee :P

Alyssa Saufika: enggak, di hp juga kak.. hehe :D terserah kk aja dah biar cepet.. wlee :p

Mario Stevano: ok… isssh hahah wleee :p

Mario Stevano: dde Ifyyy :P

Dalam seketika hati gue panasss. Rio kok ramah banget sama Ify? Biasanya kan dia cuek. Manggilnya dede-kakak lagi. Si Ify juga, sok imut banget sih! Grrrr

Eh, kenapa gue sebel gini ya? Bukannya gue uda bertekad gak akan berharap lagi sama Rio? Jadi, biarin aja kalo emang mungkin dia lagi PDKT sama Ify. Lagian Ify emang lebih cantik, lebih imut, dan lebih lucu dari gue. Jauh bangetlah kalo dibandingin sama gue. Tapii jujur.. gue GAK RELAAAAAA.

Tiba-tiba gue inget.. tadi pagi gue liat Rio berangkat bareng Ify. AAAAKH bodo! Lalu gue mematikan laptop gue dan menyalakan radio. Tapi gue malah denger lagu yang bikin gue tambah inget sama Rio

Tak pernah kusangka dirimu tak bisa cintaiku

Jika ku tetap mengharap dirimu mungkin itu mau mu

Bodohnya diriku slalu menunggumu

Yang tak pernah bisa untuk mencintai aku

Oh Tuhan tolonglah beri aku cara untuk dapat melupakan dia Dan cintanya

SIALAN!

Ya tuhaaan, kenapa harus RIO? Kenapa aku harus sesayang ini sama Rio? Kenapa cinta ini terlalu besar untuknya? Kenapa tuhan? Padahal aku sadar betul kalau Rio gak mungkin membalas seluruh rasa ini..

Dan bagaimana pun juga, Rio sama sekali gak salah. Gue gak bisa menyalahkan Rio. Ini salah gue sendiri. Siapa suruh gue suka suka sama Rio? Gue yang bodoh karna udah berharap banyak sama dia. Arrrgh gue benci diri gue!!

Ya tuhaan, tolong jangan biarkan rasa cinta ini melebihi rasa cintaku padaMU Rabbku..

Kalo dipikir-pikir, kenapa juga gue harus sedih Rio gak bales perasaan gue? Bukannya masih banyak cowok yang lebih dari dia? Lucu juga kalo inget keBODOHan gue selama ini, MALU. Tapii.. kenapa rasanya sulit banget menghilangkan dia dari hati ini. KENAPA?

Kalo gue inget-inget, sayang banget waktu itu gue nolak Alvin. Langka banget cowok kayak dia. Dasar Bodoh!

* *

Hari ini gue bener-bener gak semangat sekolah sampe bel pulang. Dikelas udah sepi, tinggal gue, Shilla dan Rio. Akhir-akhir ini gue dan Shilla emang suka pulang bareng sama Rio.

“via, lo kenapa sih? Sakit?” Tanya Rio

“Gak”

“lagi badmood ya?”

“iya”

“ada masalah?”

“bukan urusan lo.” gue segera pergi dari hadapan Rio

“Tunggu vi. Lo marah sama gue?” Tanya Rio. Gue gak jawab pertanyaan Rio dengan kata-kata. Tapi dengan air mata, gue nangis.

“kenapa gue harus marah sama lo?” jawab gue tanpa menoleh ke Rio.

“vi, gue.. sayang sama lo” gue gak percaya dengan kalimat yang barusan keluar dari mulut Rio, lelucon macam apa ini? Gue memutar badan gue menghadap Rio dan saat ini gue menatap lekat matanya yang biasanya terlihat tenang, tapi kini.. akh, sulit dijelaskan. Kali ini pancaran sinar matanya berbeda. Gue mengalihkan pandangan dan tersenyum kecut.

“bercanda lo gak lucu”

“gue serius vi”

“oh ya?”

“lo kenapa sih vi? Kenapa lo gak percaya sama gue?”

“emang gue gak percaya lagi sama lo. Bukannya kemaren lo bilang lewat pesan, sangat sulit untuk mengembalikan kepercayaan orang?”

“tapi please vi, kali ini lo harus percaya sama gue.. gue sayang sama lo”

“gimana gue bisa percaya sama lo kalo lo bener-bener sayang sama gue? Sementara kemaren dan tadi pagi gue liat lo berangkat sama Ify. Dan semalem lo komen-komenan difacebook dengan mesranya sama dede Ify”

“via, lo jangan salah paham dulu.. Ify itu..”


“APA? Hah? Gue tau lo lagi deketin si Ify kan? Uda deh.. gak usah banyak alesan. Urusin aja dede Ify lo itu. Lo gak usah kasih gue harapan kosong lagi. gue CAPEK tau gak? Udah 6 tahun gue nunggu lo, tapi balesan lo kayak gini? Kenapa sih lo harus muncul lagi dihidup gue? Kenapa lo balik lagi kehidup gue?”

“Via..”

“Gue gak akan peduli lagi sama lo dan gue gak akan mengganggu hidup lo lagi. mulai sekarang, jangan deket-deket gue!” gue keluar kelas dan lari sekencang-kencangnya.

“VIAAA” gue tau Rio ngejar gue. Tapi gue berusaha gak peduli dan.. BRAAAAKK sebuah mobil berhasil membuat tubuh gue berlumuran darah. Gue tergeletak ditengah jalan, pengelihatan gue mulai samar-samar.

“Via..” panggil Rio lirih sambil mengusap pipi gue. “Lo harus percaya, gue sayang dan cinta sama lo.. Ify adalah adik sepupu gue.. gue sayang lo, Cuma lo vi, gue balik ke Jakarta karna gue gak tahan lagi hidup tanpa lo..” ucap Rio, Air matanya mengalir. gue berusaha tersenyum “dan lo gak boleh ninggalin gue, baru sangat singkat waktu yang kita lewati bersama.. tolong bertahan vi..”

“ma.. ma.. af hhhh Ri..o..” setelah mengucapkan itu, gue merasakan jantung ini tak berdetak lagi. saat gue membuka mata.. gue gak tau dimana gue berada.. yang pasti, gue merasa lebih.. TENANG.

THE END

0 komentar: